Minggu, 13 Desember 2015

PENGARUH KEBIJAKAN PENDUDUKAN JEPANG DAN BENTUK PERLAWANAN RAKYAT DI INDONESIA

PENGARUH KEBIJAKAN PENDUDUKAN JEPANG DAN BENTUK PERLAWANAN RAKYAT DI INDONESIA
  1. D.    Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang di Indonesia
    1. Sistem Pemerintahan
  • Cara Jepang menarik simpati:
  1. “Jepang Saudara Tua” bangsa Indonesia.
  2. Bhs. Indonesia sbg bahasa resmi selain Bhs. Jepang.
  3. Gerakan 3A (dipimp. Mr Syamsuddin), yang berarti Cahaya, Pelindung, Pemimpin Asia, sekaligus para tokoh nasional diangkat sbg pimp. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat).
    1. MIAI (Majelis Islam A’la Indonesia) tetap dizinkan berdiri.
    2. Bendera Merah Putih boleh berkibar dan Lagu Indonesia Raya boleh berkumandang.
    3. Wajib menyerahkan besi tua utk alat perang.
    4. Seluruh peninggalan Belanda disita.
  • Sistem hukum berubah scr mendasar dgn diberlakukannya pemerintahan militer sementara dan jabatan Gubernur Jenderal dihapus.
  • Mulai 5 Agust 1942 berlaku pemerintah pendudukan Jepang di Indonesia.
  • Pemerintah daerah di Jawa terdiri dari:
  1. Syu (Karesidenan dipimp. Syucho)
  2. Si (Kotamadya dipimp. Sicho)
  3. Ken (Kabupaten dipimp. Kencho)
  4. Gun (Kawedanan dipimp. Guncho)
  5. Son (Kecamatan dipimp. Soncho)
  6. Ku (Desa/Kelurahan dipimp. Kuncho)
  • Berlakunya penyerahan padi scr paksa berakibat: bencana kelaparan, peningkatan angka kematian, penurunan tingkat kesehatan, keadaan sosial memburuk.
  • Pemberlakuan Romusha = tenaga kerja paksa utk membangun objek-objek vital.
  1. 2.      Pengaruh Kebijakan Pemerintah Pendudukan Jepang
  2. Bidang Politik
  • Kegiatan politik dilarang keras, kecuali thd Islam Nasionalis.
  • MIAI yg didirikan K.H. Mas Mansyur (Surabaya 1937) tetap berjalan.
  • Tidak efektinya Gerakan 3A shg dibubarkan Des 1942.
  1. b.      Bidang Ekonomi
  • Kebijakan ekonomi diprioritaskan utk perang (Pola ekonomi Perang).
    • Jawa dibagi dalam 17 Autarki (berdiri di atas kaki sendiri).
    • Sumatera dibagi dalam 3 Autarki dan 3 Minseifu (diperintah AL Jepang).
    • SDA Indonesia dimanfaatkan utk biaya perang dgn cara-cara:
1)      Petani wajib setor hasil panen.
2)      Hutan ditebang utk industri perang.
3)      Perkebunan yg tdk terkait perang dimusnahkan.
4)      Ternak dipotong utk konsumsi tentara Jepang.
  • Pengerahan Romusha dgn bujukan ataupun paksaan.
  • Panitia pengerah Romusha disebut Romukyokai.
  • Kerja bakti sukarela pamong praja dan pegawai rendahan disebut Kinrohoshi.
  • Utk mengawasi penduduk agar gerakan jepang terlaksana dibentuk Tonarigumi (RT) di desa-desa.
  1. c.       Bidang Militer
1) Seinendan (Barisan Pemuda): semi militer, tenaga cadangan utk Jepang.
2) Keibodan (Barisan Pembantu Polisi): semi militer, di sumatera disebut Bogodan, di kalimantan di sebut Borneo Konen Hokukudan.
3) Fujinkai (Barisan Wanita): mengumpulkan dana wajib berupa perhiasan, ternak, dan bahan makanan utk perang.
4) Heiho (Pembantu Prajurit Jepang): militer resmi, sbg pemindah peluru & senjata, sekaligus pemeliharanya.
5) Syuisyintai (Barisan Pelopor): 25 Sept 1944 dipimp. Ir. Soekarno dibantu Otto Iskandardinata, R.P. Suroso, & drs. Buntaran Martoatmojo. Bertugas utk para pemuda dewasa agar semangat dlm militer utk perlawanan rakyat.
6) Jawa Hokokai(Perhimpunan Kebaktian Rakyat Jawa): 1 Maret 1944, org resmi pemerintah yg dipimp. Guneiseikan (Kepala Pemerintahan Militer dijabat kepala staf tentara). Tugasnya: menggerakkan rakyat utk mengumpulkan pajak, upeti, dan hasil pertanian rakyat.
7) PETA (Pembela Tanah Air): 3 Oktober 1944. Di Sumatera disebut Gyugun bertugas mempertahankan tanah air Indonesia. tokohnya: Jend. Sudirman, Gatot Soebroto, Jend. Ahmad Yani, Supriyadi.
  1. d.      Bidang Sosial Budaya
  • Media massa diawasi ketat.
  • Ø Pertumbuhan Bhs. Indonesia tdk dpt dibendung krn lenyapnya Bhs. Belanda.
  1. E.     Bentuk-bentuk Perlawanan Rakyat dan Pergerakan Kebangsaan Melalui MIAI, Gerakan Bawah Tanah, Perjuangan Bersenjata
    1. 1.      Perjuangan Melalui Organisasi Bikinan Jepang
    2. a.      Memanfaatkan Gerakan PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat)
  • Ø Pemimpinnya Empat Serangkai: Ir. Soekarno, Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
  • Ø Tujuan Jepang bentuk PUTERA adlh agar kaum nasionalis & intelektual menyumbangkan tenaga & pikiran utk Jepang.
  • Ø PUTERA justru membela rakyat, mental dan semangat nasionalisme, cinta tanah air, anti kolonialisme, & imperialisme.
  • Ø April 1944 dibubarkan Jepang.
  1. b.      Memanfaatkan Barisan Pelopor (Syuisyintai)
  • Bagian dari Jawa Hokokai, dipimp. Ir Soekarno.
  • Ø Sbg penyalur aspirasi nasionalisme dan perkuat pertahanan pemuda.
  1. c.       Memanfaatkan Chuo Sang In (Badan Penasihat Pusat)
  • Ø Dibentuk 5 Sept 1943. Ketuanya Ir. Soekarno (23 Jepang & 20 Indonesia).
  • Ø Bertugas memberi nasihat atau pertimbangan kpd Seiko Sikhikan (pemimpin tertinggi militer Jepang di indonesia).
  1. 2.    Perjuangan Melalui Organisasi Islam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI)
ü  Berdiri 21 Sept 1937 di Surabaya oleh K.H. Mas Mansyur.
ü  Okt 1943 dibubarkan Jepang krn kurang memuaskan pihak Jepang & diganti oleh MASYUMI (Majelis Syuro Muslimin Indonesia)disahkan Gunseikan pada 22 Nov 1943.
  1. 3.      Perjuangan Melalui Gerakan Bawah Tanah
  2. a.      Gerakan Kelompok Sutan Syahrir
  • Ø Pendukung demokrasi parlementer model Eropa Barat & menentang Jepang krn merupakan negara fasis.
  • Ø Pengikutnya para pelajar Jakarta-Surabaya-Cirebon-Garut-Semarang.
  1. b.      Gerakan Kelompok Amir Syarifuddin
  • Kelompok ini anti fasis dan menolak kerja sama dgn Jepang.
  1. c.       Golongan Persatuan Mahasiswa
  • Ø Beranggotakan mahasiswa Sekolah Kedokteran di Jl. Prapatan 10 & BAPERPI (Badan Permusyawaratan Pelajar-Pelajar Indonesia)di Cikini Raya 71. Tokohnya Supeno (ketua) dan Burhanuddin Harahap.
  1. d.      Kelompok Sukarni
  • Sangat berperan di proklamasi kemerdekaan.
  • Tokohnya Adam Malik, Pandu Kartawiguna, Chaerul Saleh, & Maruto Nitimiharjo.
  1. e.      Kelompok Pemuda Menteng 31
  • Ø Beranggotakan kelompok Sukarni, ditambah Chaerul Saleh, A.M. Hanafi, Khalid, Rasjidi, & Djamhari.
  • Ø Bermarkas di Asrama Gedung Menteng 31 Jakarta, tempat menggerakkan semangat nasionalisme.
  1. f.        Golongan Kaigun
  • Bekerja pada AL Jepang.
  • Kelompok ini mendirikan asrama Indonesia Merdeka di Jl. Bungur Besar No. 56 Jakarta atas usul Laks.Muda Maeda pada Oktober 1944.
  • Pengurusnya Mr. Ahmad Soebardjo (Ketua) dibantu Wikana.
Gerakan-gerakan di atas melakukan kegiatan a.l. sbb:
a)      Berkomunikasi dlm semangat nasionalisme.
b)      Menyiapkan kekuatan utk kemerdekaan.
c)      Mempropagandakan kemerdekaan.
d)      Memantau Perang Pasifik.
  1. 4.      Perjuangan Melalui Perlawanan Bersenjata
  2. a.      Perlawanan Bersenjata yang Dilakukan Rakyat
1)      Cot Pleing: 10 Nov 1942 dipimp. Tengku Abd. Jalil.
2)      Pontianak: 16 Okt 1943 Tokohnya Utin Patimah (Dayak).
3) Sukamanah, Singaparna, Jabar: 25 Feb 1944 dipimp. KH Zainal Mustapha krn tdk setuju dgn “Seikeirei”.
4) Cidempet, Lohbener, Indramayu: 30 Juli 1944 dipimp. H. Madriyas dkk.
5) Irian Jaya: Biak (1944) dipimp. L. Rumkoren, di Yapen Selatan dipimp. Nimrod & S. Papare, di Tanah Besar dipimp. Simson.
  1. b.      Perlawanan Bersenjata yang Dilakukan PETA
1) Blitar (29 Feb 1945): dipimp. Syodanco Supriyadi, Syodanco Muradi, & Dr. Ismail.
2) Meureudu, Aceh (Nov 1944): dipimp. Perwira Gyugun T. Hamid.
3) Gumilir, Cilacap (April 1945): dipimp. Bundanco (pemimpin regu) Kusaeri dkk.
3. Rangkuman Materi IPS Kelas IX Bab 3 Semester 1 (Upaya Mempertahankan Kemerdekaan RI)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar