Kerajaan mataram didirikan oleh
Sutowijoyo yang bergelar Penembahan
Senopati (1586-1601). Ibukotanya
Kota Gede. Penggantinya Raden Mas Jolang. Ia gugur di daerah Krapyak, sehingga
disebut penembahan seda krapyak. Raja
terbesarnya ialah Raden Mas Rangsang yang bergelar sultan agung hanyokrokusumo
(1613-1645).
Sultan agung bercita-cita
mempersatukan seluruh Jawa dan mengusir kompeni (VOC) dari Batavia. Setelah
Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Cirebon berhasil dikuasai, ia berencana menyerang
Batavia. Serangan dilancarkan pada agustus 1628 dan September 1629, tetapi
gagal. Kegagalan ini karena :
A. Kurangnya perbekalan makanan,
B. Kalah persenjataan,
C. Jarak Mataram – Jakarta sangat jauh,
D. Tentara Mataram terjangkit wabah penyakit.
Sepeninggal Sultan Agung,
Matarm mengalami kemunduran dan terpecah. Berdasarkan perjanjian Giyanti 13 Februari 1755 Matarm dipecah menjadi dua,
yakni :
A.
Mataram Barat, yakni kesultanan
Yogyakarta, diberikan kepada Mangkubumi dengan gelar Hamengku Buwono I
B.
Mataram Timur, yakni Kesunanan Surakarta
diberikan kepada Paku Buwono III
Selanjutnya berdasarkan Perjanjian Salatiga tanggal 17 Maret
1757, Surakarta dibagi menjadi dua, yakni :
1.
Surakarta Utara diberikan
kepada Raden Mas Said dengan gelar Mangkunegara I, kerajaanya dinamakan Mangkunegaran.
2.
Surakarta Selatan diberikan
kepada Paku Buwono III kerajaanya dinamakan Kasunanan
Surakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar